Menko Polhukam Mahfud MD dikabarkan siap menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pemilu 2024 dan menolak ajakan Anies Baswedan.
Kabar tersebut dibagikan oleh kanal YouTube BENANG MERAH yang mengunggah video berjudul "NASIB ANIES BASWEDAN MAKIN TERPURUK SETELAH MAHFUD TOLAK AJAK JADI CAWAPRES".
Sementara dalam thumbnail video terdapat keterangan yang berbunyi, "Tolak Ajakan Anies Baswedan, Mahfud MD Siap Jadi Cawapres Prabowo 2024".
Terlihat Prabowo Subianto menjabat tangan Mahfud MD, sementara Anies Baswedan berjalan melenggang. Hingga kini, video tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 170 penayangan.
Baca Juga:5 Kalimat Sederhana yang Bisa Membuat Pasangan Makin Bahagia, Yuk Biasakan!
Namun, benarkah Mahfud MD siap menjadi Cawapres Prabowo Subianto pada Pemilu 2024?
CEK FAKTA:
Setelah menonton video berdurasi 8 menit 5 detik di atas, tidak ada bukti valid maupun pernyataan resmi yang menyatakan bahwa Mahfud MD akan menjadi Cawapres Prabowo Subianto setelah menolak ajakan Anies Baswedan.
Alih-alih memberikan penjelasan, narator malah membacakan artikel yang berjudul "Tak Mau Jadi Cawapres Anies, Kini Nama Mahfud MD Masuk Pendamping Ganjar".
Dalam artikel yang diterbitkan oleh media online tersebut, Mahfud MD memang mengaku menolak ajakan Anies Baswedan menjadi Cawapres. Namun, Mahfud MD juga belum memberikan komentar terkait namanya yang masuk bursa Cawapres Ganjar Pranowo.
Baca Juga:Tak Pernah Permasalahkan Sikap Sang Ibu, Indah Permatasari: Cara Kasih Sayangnya Saja yang Beda
Tetapi hingga akhir video, tak ada informasi soal pengakuan Mahfud MD yang siap menjadi Cawapres Prabowo Subianto, sebagaimana yang tertulis pada judul video.
Isi video tidak memiliki keselarasan dengan judul yang tertera. Selain itu, foto yang ditampilkan pun merupakan hasil editan.
Kesimpulan:
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kabar Mahfud MD siap menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pemilu 2024 merupakan berita palsu atau hoaks.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected].
