Langkah Menteri Pertahanan (Menahn) Prabowo Subianto yang menawarkan proposal perdamaian Rusia-Ukraina menjadi sorotan.
Pasalnya sekonyong-konyong, Prabowo mengajukan gagasan referendum dan zona demiliterisasi yang dinilai ide buruk.
Atas langkahnya tersebut, Indonesia disebut bisa kena imbasnya. Hal tersebut dinyakan oleh akademisi sekaligus pengamat politik Rocky Gerung.
"Itu akhirnya dibaca sebagai proposal geostrategis, bahwa Indonesia akhirnya mengusulkan sesuatu yang membuat Rusia bahagia, Rusia bahagia itu artinya China bahagia, karena satu paket dalam menghajar Ukraina," ujar Rocky Gerung seperti yang dikutip dari kanal YouTube miliknya, Kamis (8/6/2023).
Baca Juga:Ogah Dikritik Wakil Rakyat, Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan: Kalau Mau Perang di RAPBD Nanti
"Ada analisis lagi ada segitiga yang tak terbaca, yaitu semacam pertemuan rahasia anatara Indonesia, Rusia, dan China," imbuhnya.
Rocky menyebutkan bahwa langkah Prabowo bisa memicu ketegangan diplomatik.
"Ini pasti akan menjadi ketegangan diplomatik untung bukan sesuatu yang membahayakan blok militer," tuturnya.
Lebih lanjut, dengan proposal yang dianggap menguntungkan Rusia itu, Indonesia bakal dianggap bukan lagi sebagai kawan negara-negara barat.
"Jadi sebetulnya ini strategi baru melihat bagaimana Indonesia berperan, Indonesia dianggap proxy China soal pertahanan, akhirnya Amerika akan hitung itu dalam soal pembelian senjata lah, stategi inteligen, intinya begitu," ungkap Rocky Gerung.
Baca Juga:Bersih-Bersih Kementerian, Daftar Pejabat Kemenkeu Terlibat Transaksi Mencurigakan
"Jadi ini ketegangan atau kekeliruan diplomasi, tapi di belakang itu ada pre-teks Indonesia proksi China dan China memang sendang membantu Rusia, jadi negara barat akan memandang Indonesia bukan sebagai kawan lagi," tambahnya.