CEK FAKTA: Vaksin COVID-19 Meluncur, Malahan Terjadi Lonjakan Pengidap HIV/AIDS di Kalangan Militer Amerika Serikat?

Narasinya bisa membuat gamang yang akan vaksin, padahal sebenarnya begini.

Samarpita Karmacari
Rabu, 31 Mei 2023 | 07:40 WIB
CEK FAKTA: Vaksin COVID-19 Meluncur, Malahan Terjadi Lonjakan Pengidap HIV/AIDS di Kalangan Militer Amerika Serikat?
CEK FAKTA: Benarkah angka HIV/AIDS naik saat vaksin COVID-19 meluncur? ([screenshot Turnbackhoax.id].)

Narasinya bisa membuat gamang yang akan vaksin, padahal sebenarnya begini.

Vaksin COVID-19, mulai yang dasar hingga booster disosialisasikan dan diterapkan di berbagai penjuru dunia. Tujuannya agar tercipta kondisi tubuh berkemampuan mengatasi serangan virus yang antara lain menyerang sistem pernapasan manusia.

Dikutip dari Turnbackhoax.id, di media sosial Instagram beredar narasi yang menyatakan, "BREAKING: U.S. military is now testing soldiers for AIDS, after DOD database reports 500% increase in HIV since the COVID vaccine rollout".

Atau terjemahannya, "Kabar Penting: Militer AS tegah melakukan pengujian kepada tentaranya terkait AIDS, setelah database DOD melaporkan peningkatan HIV sebesar 500% setelah vaksin COVID diluncurkan".

PENJELASAN

Setelah ditelusuri, unggahan ini tidak benar. Yaitu informasi mengenai militer Amerika Serikat sedang menguji AIDS untuk kalangan pasukan tentaranya dan database DoD (Departemen of Defense) menyatakan terjadinya peningkatan HIV hingga 500 persen.

Fakta: juru bicara DoD telah membantah bahwa pernyataan soal pemeriksaan dan kenaikan HIV adalah salah. Materi yang dinarasikan adalah hoax lama yang beredar sejak 2022, yang menghubungkan kasus lonjakan HIV dengan vaksinasi COVID-19. Kini ditambah bumbu militer Amerika Serikat.

KESIMPULAN

Informasi yang dibagikan tentang breaking news peningkatan AIDS dan vaksin COVID-19 memiliki materi dengan kategori konten yang menyesatkan atau misleading content.

Catatan Redaksi

Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Metro Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi).

Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected].

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak