Ferdy Sambo dijatuhi hukuman mati setelah dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Setelah banding ditolak, suami Putri Candrawathi itu masih divonis hukuman mati.
Namun belakangan, Ferdy Sambo dikabarkan menceritakan kebusukan jenderal yang turut menghabisi Brigadir J. Hal itu dilakukannya sebelum dirinya dieksekusi mati.
Kabar tersebut dibagikan oleh kanal YouTube La_Mis yang mengunggah video berjudul "Sebelum Diakhiri Hidupnya! Ferdy Sambo Cerita Kebusukan Sang Jenderal yang Turut Habisi Brigadir J".
Narasi dalam thumbnail video berbunyi, "Akhir Perjalanan Sambo, Akui Semua yang Terlibat Sebelum Eksekusi". Tampak potret Ferdy Sambo dan seorang perempuan yang diduga sebagai Putri Candrawathi.
Baca Juga:11 Alasan Coldplay Pantas Disebut Sebagai "Band Paling Buruk Sepanjang Masa"
Hingga kini, video tersebut telah ditonton sebanyak lebih dari 3.000 penayangan. Lantas, benarkah Ferdy Sambo ceritakan kebusukan sang jenderal?
CEK FAKTA:
Setelah menonton video dengan durasi 2 menit 47 detik tersebut, tidak ada pernyataan resmi ataupun bukti valid yang menyatakan bahwa Ferdy Sambo menceritakan kebusukan sang jenderal. Selain itu, tidak diketahui siapa jenderal yang dimaksud.
Pasalnya, narator dalam video hanya menyebut jika Ferdy Sambo siap membongkar siapa saja dalang di balik kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Namun hingga akhir video, narator sama sekali tidak memberikan penjelasan kredibel terkait Ferdy Sambo yang menceritakan kebusukan sang jenderal sebelum hidupnya berakhir.
Baca Juga:Nagita Slavina Seret Koper Harga Rp 200 Jutaan, Netizen Ketar-Ketir: Kalau Hilang di Bandara Gimana?
Dengan kata lain, isi video berbeda dengan judul yang tertulis.
Kesimpulan:
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kabar Ferdy Sambo cerita kebusukan sang jenderal yang turut habisi Brigadir J merupakan berita palsu atau hoaks.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected].