Vape atau rokok elektrik saat ini banyak menjadi pilihan para pecandu rokok yang berniat untuk berhenti merokok.
Vape menjadi pilihan karena memiliki beraneka ragam rasa yang dinilai lebih nikmat dibandingkan menghisap rokok tembakau.
Vape bekerja dengan cara memanaskan cairan atau biasa disebut liquid menggunakan kapas yang dililitkan kawat khusus sebagai media pemanasnya. Hasil pemanasan tersebut kemudian menghasilkan uap air yang mengandung bahan kimia.
Namun benarkah Vape lebih aman dibandingkan rokok tembakau.
Baca Juga:Ngobrol Bareng Ashanty, Norma Rizma Beberkan Alasan Rozy Zay Hakiki Lebih Nyaman dengan Mertua
Berdasarkan penjelasan Dokter Saddam Ismail dalam kanal youtube pribadinya, rokok elektrik tetap menimbulkan bahaya bagi para penggunanya.
Berikut resiko kesehatan yang mungkin didapat para penghisap Vape, dikutip Jumat (31/3/2023) :
Jantung
Vape juga mempengaruhi kesehatan jantung karena mengandung nikotin yang mempengaruhi denyut jantung.
Paru-Paru
Baca Juga:Persija Jamu Persib di Bekasi Malam Ini, 2.572 Aparat Gabungan Disiapkan
Uap rokok elektrik yang dihisap lama-lama akan membuat dinding pelindung paru-paru akan berkurang hingga meningkatkan resiko peradangan.
Janin
Rokok elektrik juga bisa mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan ibu hamil.
Menyebabkan Candu
Karena mengandung nikotin, vape juga memiliki resiko ketergantungan.
Kanker
Sama seperti rokok konvensional, vape juga berpotensi menyebabkan kanker karena mengandung berbagai zat kimia berbahaya.
Keracunan
Cairan rokok elektrik juga cukup berbahaya apalagi untuk anak-anak. Karena cairan vape beraroma harum, anak-anak yang tidak tahu bisa tak sengaja meminumnya yang pada akhirnya bisa menyebabkan keracunan.