Mobil Ketua DPR RI Puan Maharani dikabarkan dihadang oleh mahasiswa usai buka puasa.
Kabar tersebut dibagikan oleh kanal YouTube LIDAH RAKYAT melalui unggahan video berjudul "Usai Buka Puasa! Mobil Puan Di Hadang, Massa Luapkan Semua Emosi, Ancam Lakukan Ini"
Dalam thumbnail tampak foto sebuah mobil yang dihadang oleh banyak orang di jalan. Terdapat lingkaran dan tanda panah merah mengarah pada mobil tersebut dengan menambahkan foto Puan Maharani di dalam lingkaran tersebut.
Hingga kini, video itu sendiri telah ditonton sebanyak lebih dari 5.200 penayangan. Lalu, benarkah mobil Puan Maharani dihadang oleh mahasiswa yang meluapkan emosi?
Baca Juga:PDIP Soal Piala Dunia U-20: Awalnya Tolak Israel, Kini Ikut Kecewa Batal Digelar di Indonesia
CEK FAKTA:
Setelah menonton video berdurasi 8 menit 9 detik tersebut, tidak ada pernyataan resmi ataupun bukti valid bahwa mahasiswa menghadang mobil Puan Maharani.
Tidak ada keselarasan antara judul, keterangan thumbnail, dan isi video. Selain itu, setelah ditelusuri, foto yang digunakan dalam thumbnail merupakan foto yang direkayasa oleh pengunggah video.
Foto tersebut sebenarnya diambil dari Kompas TV yang membahas tentang Demo UU Cipta Kerja di Bandung pada 2020.
Kesimpulan:
Baca Juga:Kementan Tingkatkan Produksi Padi Maros Melalui Intervensi Mekanisasi
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kabar mobil Puan Maharani dihadang oleh mahasiswa merupakan berita palsu atau hoaks.
Konten tersebut dapat dikategorikan sebagai misleading content karena berisi berita bohong.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]