Beredar narasi yang menyatakan kalau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita aset mewah milik Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Tak tanggung-tanggung, informasi itu mengklaim kalau aset Sri Mulyani yang disita KPK mencakup puluhan mobil mewah dan motor gede (moge).
Narasi ini disebarkan dalam video YouTube oleh akun CCTV POLITIK.
"DI MISKINKAN !! KPK SITA SEMUA AS3T MILIK SR1 MULY4N1 || BERITA TERKINI," begitu narasi yang disebarkan akun tersebut.
Baca Juga:Ombudsman Sebut Program JKN Sebagai Game Changer Sistem Pembiayaan Kesehatan
"KPK SITA KENDARAAN MEWAH. PULUHAN MOBIL MEWAH DAN MOGE MILIK SR1 MULY4NI," sambung akun itu.
Benarkah demikian? Cek fakta di bawah ini.
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax - jaringan Suara.com, dikutip Kamis (30/3/2023), isi video dalam klaim tersebut identik dengan salah satu video unggahan channel youtube BeritaSatu.
Video yang tayang di kanal itu berjudul “KPK Sita 3 Mobil dan 1 Moge Milik Wawan” yang diunggah pada 28 Januari 2014.
Baca Juga:FIFA Segera Tunjuk Argentina Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Resmi Gantikan Indonesia
Konten milik BeritaSatu ini menjelaskan peristiwa terkait penyidik KPK yang menyita tiga mobil mewah dan satu moge milik Tubagus Chaery Wardana alias Wawan, adik Ratu Atut Chosiyah, mantan Gubernur Banten.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan artikel dari gelora.co berjudul “Dugaan Skandal Rp300 T yang Diungkap Mahfud Bikin Kemenkeu Panik: Safari ‘Penyelamatan’ Dirancang” yang diunggah pada 18 Maret 2023.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi KPK sita aset mewah milik Sri Mulyani adalah tidak benar alias hoaks.
Judul dan narasi video tidak sesuai dengan isi konten yang diunggah akun tersebut.
Video ini masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]