FIFA yang telah membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali I Wayan Koster terseret.
Beredar kabar jika Ganjar dan Wayan Koster mendapat balasan setimpal karena dipecat dari jabatannya masing-masing.
Kabar ini disiarkan melalui video yang diunggah di akun YouTube Injury Time TV dengan judul Kapok, Ganjar dan Wayan Koster Dapat Balasan Setimpal, Dipecat dari jabatan Tuntutan Netizen.
Video yang baru diunggah tersebut mendapat banyak respons dari para netizen dan terbukti telah disaksikan sebanyak lebih dari 12.000 kali.
Baca Juga:Jurus Maut Travel Naila Gaet dan Tipu Jemaah Umrah: Umbar Cashback hingga Libatkan Ustaz Lokal
Dikutip Kamis (30/3/2023), thumbnail pada video berdurasi lebih dari lima menit itu ada foto Presiden Jokowi dengan ekspresi geram, I Wayan Koster, dan Ganjar Pranowo.
Tertulis Buntut Panjang Gagalnya Piala Dunia U20 di Indonesia, Ganjar dan Koster Dipecat dari Jabatan Gubernur dan Harus Bertanggung Jawab?? Presiden Tak Tinggal Diam Jadi Tuntutan Netizen.
Lantas, benarkah kabar mengejutkan ini? Mari kita cek faktanya!
Setelah tim Metro Suara melakukan penelusuran terkait kabar tersebut, klaim Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster dipecat adalah tidak benar.
"Karma is real," ujar narator membuka video.
Kemudian narator mengulas soal penolakan kehadiran Timnas Israel di ajang Piala Dunia U-20 yang dilayangkan kedua tokoh tersebut.
Disebutkan juga akibat pembatalan ini, kedua tokoh tersebut mendapat serangan dari para netizen.
Namun, hingga akhir video tidak ada informasi dan bukti yang konkret soal pemecatan Ganjar Pranowo dan I Wayan Koster dari jabatannya masing-masing.
Hingga kini, keduanya masih menjalankan tugasnya masing-masing.
KESIMPULAN
Dapat dipastikan video berjudul Kapok, Ganjar dan Wayan Koster Dapat Balasan Setimpal, Dipecat dari jabatan Tuntutan Netizen adalah hoaks alias tidak benar.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini.
Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]