Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menjadi sorotan sebagai rentetan dari keputusan FIFA batalkan Indonesia jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023.
Terbaru, dikabarkan nassib GanjarPranowo di ujung tanduk, gagal nyapres dan dipecat dari PDIP.
Hal ini disampaikan lewat video yang diunggah di channel YouTube CCTV Politik dengan judul Nasib Ganjar Di Ujung Tanduk!! Gagal Nyapres Dip3cat Pula dari Partai Banteng.
Dikutip Kamis (30/3/2023), video tersebut telah disaksikan hingga lebih dari 30.000 kali.
Baca Juga:Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Syamsir Alam Sindir Ganjar Pranowo
Thumbnail memperlihatkan foto seorang pria berwajah Ganjar Pranowo dilepaskan blazer merahnya, yang identik dengan warna PDIP oleh seorang perempuan yang mirip Megawati.
Kemudian ada juga foto gedung KPK dengan baju tahanan KPK.
Tertulis Malam ini di Kantor KPK, Meg4wat1 Copot Ganjar, Bukti Transferan Dana 300T Jadi Malapetaka.
Benarkah kabar menghebohkan ini?
Usai ditelusuri hingga akhir video yang berdurasi delapan menit, tim Metro Suara melihat kabar tersebut salah.
Di awal video dikabarkan PDIP memecat seorang kadernya yang tertangkap tangan KPK.
Ditampilkan cuplikan gambar Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama yang mengenakan pakaian berlogo PDIP.
Selain itu juga ditampilkan potongan video Ganjar Pranowo yang menghadiri acara PDIP.
Namun, hingga akhir video tidak ada informasi dan bukti konkret perihal nasib Ganjar Pranowo dan dirinya disebut gagal nyapres.
Bahkan, tidak ada informasi terkait pemecatan Ganjar Pranowo dari PDIP.
Sehingga tidak korelasi jelas antara isi video dengan judul serta narasi yang dihadirkan.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian informasi di atas, video berjudul Nasib Ganjar Di Ujung Tanduk!! Gagal Nyapres Dip3cat Pula dari Partai Banteng adalah hoaks atau tidak benar.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini.
Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]