Akhir-akhir ini banyak pejabat menjadi sorotan karena aksi flexing yang kerap dilakukan di media sosial dan diduga sebagai hasil dari pencucian uang.
Kabar mengejutkan datang dari Istana di mana Presiden Jokowi disebut memecat 64 pejabat yang terlibat pencucian uang.
Kabar ini disebarkan melalui channel YouTube Seputar Istana dengan judul 64 Pejabat Terlibat Pencucian Uang, Jokowi Pecat Semuanya.
Dikutip Selasa (28/3/2023), video ini telah disaksikan lebih dari 420 kali.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Terus Melandi, Ahli Sarankan Masyarakat Tetap Vaksin Booster 2 Untuk Mudik, Kenapa?
Thumbnail video ini menampilkan jajaran para menteri yang tengah diambil sumpah di Istana.
Tertulis Breaking News, Langsung di Istana Negara, Dipecat Massal, 64 Mentri Terlibat Pencucian Uang.
Lantas, benarkah kabar ini?
Usai tim Metro Suara melakukan penelusuran hingga akhir video berdurasi lebih dari delapan menit itu salah.
Baca Juga:Sudah Ada Tersangka, Korupsi Uang Tukin Ditjen Minerba ESDM Diduga Buat Suap Pegawai BPK
Pertama yang disebutkan Mentri Sri Mulyani adalah 69 pegawai keuangan bukan 64 mentri.
Kedua narator menginformasi niat Sri Mulyani melakukan investigasi tambahan kepada para pegawai keuangan yang masuk profile resiko tinggi maupun menengah.
Tidak ada informasi dan bukti mendukung terkait Presiden Jokowi melakukan pemecatan kepada para menteri yang disebut terlibat pencucian uang.
KESIMPULAN
Dari kumpulan informasi di atas, video dengan judul 64 Pejabat Terlibat Pencucian Uang, Jokowi Pecat Semuanya adalah hoaks alias tidak benar.
Tidak ada korelasi sama sekali antara isi video dan judul berita.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini.
Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]