Terdakwa dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo, disiksa sebelum dieksekusi mati.
Informasi ini disebarkan melalui video yang diunggah oleh kanal YouTube KANAL BERITA pada Selasa (21/3/2023).
Dalam unggahannya, kanal YouTube yang kini telah memiliki lebih dari 86 ribu subscriber ini menuliskan judul sebagai berikut, "SAMBO RASAKAN APA YANG DIRASAKAN BRIGADIR J // DISIKS SEBELUM JALANI EKSEKUSI MTI ???".
Sementara itu, dalam thumbnail video yang dibagikan juga tertulis keterangan serupa, "RASAKAN APA YANG BRIGADIR J RASAKAN. SAMBO DISIKSA HABIS SEBELUM DIEKSEKUSI MATI".
Lalu benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran metro.suara.com, klaim Ferdy Sambo disiksa sebelum dieksekusi mati adalah tidak benar.
Pasalnya, dalam unggahan berdurasi 8 menit 6 detik tersebut sama sekali tidak menguraikan dan memberikan bukti valid terkait klaim yang telah ditulis di bagian judul dan thumbnail video.
Tayangan ini justru berisi beberapa potong video yang edit menjadi satu. Salah satunya video yang merekam momen ketika mantan Kadiv Propam Polri ini menjalani persidangan.
Baca Juga:Waspada! Teroris Manfaatkan Kecanggihan Teknologi hingga Sistem Algoritma di Medsos untuk Propaganda
Selain itu, narator dalam video ini juga hanya mengutip dan membacakan artikel berjudul CEK FAKTA: Ini Baru Mantap! Ferdy Sambo Disiksa sebelum Dieksekusi Mati yang diunggah oleh denpasar.suara.com pada Kamis (16/3/2023). Artikel ini mengulas soal hoaks Ferdy Sambo yang disiksa sebelum dieksekusi mati.
Terlepas dari isi video tersebut, hingga sekarang juga tidak ada informasi valid atau kredibel mengenai klaim Ferdy Sambo disiksa sebelum dieksekusi mati.
Simpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kabar Ferdy Sambo disiksa sebelum dieksekusi mati adalah keliru.
Informasi yang disebarkan kanal YouTube KANAL BERITA tersebut masuk dalam hoaks kategori konten menyesatkan.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]