Ferdy Sambo dan Putri Chandrawati bisa dijatuhi hukuman mati saat sidang putusan atau vonis dibacakan dalam kasus pembunuhan terhadap Brigadir Yoshua Hutabarat, Senin (13/2/2023) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Hal ini disampaikan Kamaruddin Simanjuntak selaku pengacara dari pihak korban Brigadir Yoshua Hutabarat dalam podcast YouTube channel Uya Kuya TV, Selasa (7/2/2023).
"Bisa saja kalau masyarakat Indonesia melakukan aksi solidaritas dari Sabanng sampai Merauke turun ke jalan menutut keadilan," ujarnya.
Namun, dia menambahkan, semua itu ibaratnya ada tekanan karena terusiknya rasa keadilan oleh masyarakat Indonesia.
Baca Juga:CEK FAKTA: Benarkah Arema FC Mundur dari Liga 1, Evan Dimas Pindah ke Persib Bandung?
"Saya rasa tidak perlu lah sepeti itu," timpalnya lagi.
Selain itu, hukuman mati juga bisa diputuskan oleh sang hakim.
![Kamaruddin Simanjuntak dan Uya Kuya [YouTube/Uya Kuya TV]](https://media.suara.com/suara-partners/metro/thumbs/1200x675/2023/02/07/1-kamaruddin.jpg)
"Kalau hakim merenung mengingat Tuhannya, apa yang bisa dia lakukan untuk para penjahat ini," kata Kamaruddin Simanjuntak.
Menurutnya, hakim juga bisa meringankan hukuman Barada Richard Eliezer.
Sehingga, dia menambahkan, pandangan masyarakat yang berkembang jika berperilaku jujur dan berterus terang malah dihukum seberat-beratnya, itu bisa berubah.
Baca Juga:Hapus Pilgub, Gubernur Cukup Dipilih Presiden Atau DPRD, DPP PDIP: Tak Semua Harus Dipilih Rakyat
Namun, Kamaruddin Simanjuntak mengingatkan jika Ferdy Sambo dan Putri Chandrawati sampai dihukum mati, apa yang ada di buku hitam itu akan terbongkar.
"Ferdy Sambo sudah membawa buku hitam itu terus yang diduga ada ratusan daftar hitam yang bisa saja akan dia ucapkan itu," ucapnya.
"Dia cukup bawa sebagai say war. Apa sih bukunga Ferdy Sambo selalu dibawa-bawa terus di pengadilan, apa sih isinya, ada apa di buku hitam ini, siapa saja pelaku di buku hitam ini," beber dia.
Menurutnya, hal ini yang membuat "gerakan bawah tanah" beraksi.
"Tentu saja para pelakukan melakukan gerakan bawah tanah. Dari pada disebut, kita bekerja untuk Sambo," pungkas Kamaruddin Simanjuntak.