Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, ungkit kontrak politik antara Prabowo Subianto dan Anies Baswedan jelang Pemilihan Presiden 2024.
Meski tidak menjelaskan detail, kontrak politik itu diduga menjadi penghalang Anies untuk maju di pilpres yang akan diikuti juga oleh Prabowo.
Kontrak politik inilah yang belakangan disorot oleh banyak pihak, termasuk mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono. Poyuono malah berbalik menyerang Sandiaga akibat isu tersebut.
Awalnya Poyuono mengingatkan bahwa janji politik tidak harus dipatuhi apalagi mendapatkan konsekuensi bila terjadi wanprestasi.
Baca Juga:Muncul Lagi Video Anies Ogah Salaman dengan Warga, Gestur Langsung Usap-usap Tangan Jadi Sorotan
"Jadi yang namanya perjanjian politik itu tidak ada kewajiban untuk ditaati dan jika terjadi wanprestasi juga tidak ada punishment-nya," kata Poyuono lewat layanan pesan, Selasa (31/1/2023).
Poyuono menyebut janji politik itu dibuat menjelang Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Namun berbeda dengan kontrak di sektor bisnis dengan implikasi hukum apabila ada pihak yang ingkar janji, Poyuono menilai perjanjian Prabowo dan Anies tidak punya konsekuensi seperti itu.
"Jika wanprestasi, seorang pebisnis itu ada konsekuensi hukumnya," kata Poyuono.
Karena itulah Poyuono malah dibuat heran dengan sikap Sandiaga uang mengungkap kontrak politik Prabowo dan Anies. Pasalnya Anies memang berhak maju di Pilpres 2024 selama memenuhi ambang batas alias presidential threshold 20 persen.
"Jadi, untuk menjadi capres, kan, ada syaratnya dan harus bisa dipenuhi oleh Anies Baswedan, yaitu diusung oleh parpol dengan jumlah PT 20 persen," terang Poyuono.
Baca Juga:Viral Guru Cowok Bikin Konten Pegang Tangan Murid Perempuan, KPAI: Perhatikan Moral dan Kepantasan!
Sementara saat ini Anies juga sudah dideklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berarti sudah melampaui PT tersebut.
Karena itulah, Poyuono mendorong Sandiaga untuk melakukan introspeksi alih-alih membongkar kontrak politik Prabowo dan Anies. Pasalnya, menurut Poyuono, belum lama ini Sandiaga justru memperlihatkan ambisi menjadi capres kendati Partai Gerindra berniat mengusung Prabowo.
"Semestinya yang mengaca itu justru Sandiaga Uno sendiri, sudah tahu Rapimnas Gerindra memutuskan Prabowo Subianto sebagai Capres Gerindra, ini malah cari-cari dukungan ke parpol lainnya, mau menjadi capres juga," pungkasnya menegaskan.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.