Scroll untuk membaca artikel
Jum'at, 27 Januari 2023 | 17:54 WIB

Main Petak Umpet di Kampungnya, saat Keluar Fahim Sudah Pindah Negara

Tumirah Madeleine
Main Petak Umpet di Kampungnya, saat Keluar Fahim Sudah Pindah Negara
Fahim, bocah Bangladesh yang main petak umpet sampai terdampar di Malaysia. ([Twitter])

Petak umpet sebagai permainan anak-anak terbilang cukup menantang dan menghibur. Tapi kalau tidak hati-hati, bocah yang memainkannya bisa-bisa terdampar hingga beda negara!

 

Setidaknya, itulah yang menjadi pengalaman Fahim, seorang bocah di Bangladesh.

 

Baca Juga:Perluas Distribusi Alkes hingga Wilayah 3T, Oneject Indonesia dan Itama Ranoraya Kerjasama dengan Enseval

Dikutip Metro dari India Times, Jumat (27/1/2023), gara-gara keasyikan bermain petak umpet bersama teman-teman di desanya, Fahim justru sampai terdampar di Malaysia.

 

Bagaimana ceritanya?

 

Fahim yang masih berusia 15 tahun itu mengakui bermain petak umpet bersama teman-temannya di area pelabuhan dekat rumah, Rabu 11 Januari 2023.

Baca Juga:Jokowi Panggil Surya Paloh ke Istana Bahas Apa? Begini Penjelasan DPP Nasdem

 

Ternyata, Fahim mempunyai tempat persembunyian yang tak biasa agar tidak mudah ditemukan teman-temannya: kontainer.

 

Apes, Fahim yang tak kunjung ditemukan temannya yang bertugas jaga dalam permainan petak umpet, justru ketiduran di dalam kontainer.

 

Padahal, kontainer tempat persembunyian Fahim mau diangkut memakai kapal untuk dikirim ke luar negeri, persisnya Malaysia.

 

Alhasil, Fahim berada di dalam kontainer itu selama enam hari berikutnya. Begitu kontainer itu dibuka tanggal 17 Januari, dirinya kaget karena sudah berada di Malaysia.

 

Petugas Pelabuhan Klang, Malaysia, buru-buru membuka kontainer itu karena mereka mendengar suara anak kecil di dalamnya.

 

Fahim ditemukan staf pelabuhan ketika melakukan bongkar muat kontainer yang dibawa kapal berbendera Bangladesh.

 

“Saat dibuka, anak itu hanya terdiam. Dia tak bisa bahasa Malaysia. Staf juga sulit berkomunikasi,” kata pejabat Pelabuhan Klang.

 

Awalnya, otoritas Pelabuhan Klang mencurigai Fahim adalah anak korban perdagangan manusia lintas negara.

 

Karenanya, pihak pelabuhan segera mengontak kantor polisi. Ketika didatangi polisi yang bisa berbahasa Bangladesh, barulah ketahuan kisah unik tapi membahayakan Fahim tersebut.

 

Kepada polisi, Fahim mengatakan dirinya tengah bermain petak umpet bersama teman-teman sekampungnya di Chittagong, Bangladesh.

 

Dia mengakui memilih tempat persembunyian di kontainer. Tapi karena kelelahan, Fahim ketiduran.

 

Kontainer tersebut dibawa kapal yang berlayar ke Malaysia tanggal 11 Januari dari Pelabuhan Chittangong dengan tujuan Pelabuhan Klang Malaysia.

 

“Anak itu sempat berteriak dari dalam kontainer. Beruntung dia bisa bertahan enam hari tanpa makan dan minum. Begitu dibebaskan, kami bawa ke rumah sakit dan dipulangkan ke Bangladesh,” kata otoritas Pelabuhan Klang.

Berita Terkait

Tag

terpopuler

News

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda