Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sudah menunjukkan kesiapannya untuk maju sebagai calon gubernur.
Banyak yang mendukung gagasan Gibran tersebut, apalagi karena kinerjanya sebagai Wali Kota Solo yang dianggap baik.
Hal ini pun membuat pertanyaan serupa juga disampaikan kepada adik ipar Gibran, Bobby Nasution, yang kini juga menjabat sebagai Wali Kota Medan.
Seperti dilihat di program Point of View unggahan kanal YouTube Liputan6, Bobby ditanyai peluang untuk maju sebagai cagub di Pemilu 2024.
Baca Juga:Polisi Tangkap Lima Pelaku Pengeroyokan di Taman Sari: Berawal dari Catcalling
"Lanjut wali kota atau ngejar target next-nya jadi gubernur?" tanya Azizah Hanum selaku pembawa acara, dikutip pada Senin (23/1/2023).
Sebelumnya Bobby memang mengaku lebih memilih menjadi politisi ketimbang melanjutkan karier sebagai pebisnis. Lantas apakah ini berarti Bobby akan lanjut mengincar jabatan gubernur?
Sambil tertawa, suami dari Kahiyang Ayu itu ternyata belum menentukan pilihan. "Kerja dulu aja," ucapnya.
Senyumnya juga tidak luntur ketika sejumlah warga mendesak Bobby untuk maju sebagai gubernur. Namun Bobby mengaku masih ingin fokus bekerja memimpin Kota Medan.
Di forum yang sama, Bobby juga blak-blakan mengakui kesulitannya menjadi seorang wali kota sekaligus menantu presiden. Rupanya ada beban tersendiri yang dirasakan karena menyandang dua titel itu bersamaan.
Baca Juga:Kritik Menohok Kornas Buat Koalisi Perubahan: Mudah Baper dan Caper, Tak Punya Visi Misi
"Ada sukanya, ada dukanya. Pertama sekali, harapan masyarakat, wali kota yang sekaligus menantu presiden, tentu harapannya pasti lebih banyak," ujar Bobby.
"Harapannya contoh pusat bisa membantu Kota Medan. Tapi kita tetap bekerja sesuai birokrasi yang ada," sambungnya.
Bobby mengaku memang lebih mudah baginya untuk menghubungi menteri. Namun tidak berarti semua permintaannya langsung dikabulkan oleh pemerintah pusat.
Bahkan menurut Bobby, ada beberapa permintaan Pemerintah Kota Medan yang tak dikabulkan pemerintah pusat kendati sang wali kota berstatus keluarga presiden.
"Sering juga banyak, aduan kita sampai 2023 awal ini belum dibantu, banyak juga," pungkasnya.