Sebuah video ceramah viral di media sosial, berisikan ceramah Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang menyebut Kepala Negara RI Presiden Joko Widodo sebagai Firaun atau Raja Mesir. Bila konteksnya positif, baiklah. Akan tetapi bila negatif, tentu bisa ditebak sendiri ending pemahamannya.
Dikutip dari Suara.com, Cak Nun menyebut Presiden sebagai Firaun, dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman. Dan saat sampai di telinga Mas Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tanggapannya begini.
"Aku santai, nggak tersinggung, keluarga juga nggak tersinggung. Santai wae," jelas Wali Kota Solo yang tidak lain adalah putra sulung Presiden Joko Widodo.
Ia menambahkan Cak Nun sudah menyampaikan permohonan maaf. Gibran Rakabuming Raka pun menerimanya.
Baca Juga:Jusuf Kalla Minta dengan Tegas Kepada Pengurus Tak Jadikan Masjid Tempat Kampanye Politik
Berbincang soal raja-raja Mesir Kuno, penyebutannya adalah Firaun. Sehingga untuk memberikan alamat mesti ada nama sang raja di belakangnya, seperti Firaun Ramses II, Firaun Akhenaten, dan seterusnya.
Apakah ada ratu sebagai pemimpin atau yang memerintah setara raja di zaman itu?
Ada, sebutannya "Firauni", seperti disebutkan salah satu pemandu wisata di Kompleks Permakaman Para Raja, Valley of The Kings, Luxor, saat Suara Metro bertandang ke sana di musim dingin beberapa tahun lalu.
Yang dimaksud pemandu adalah Ratu Hatshepsut. Akan tetapi, sang permaisuri yang menggantikan peran suaminya saat sang raja mangkat itu mau disapa sebagai Firaun saja.
"Dan Firaun Hatshepsut dicintai rakyatnya. Karena itu nama makamnya saja "Holy of Holies," demikian tandasnya soal Mortuary Temple of Hatshepsut atau Djeser-Djeseru.
Baca Juga:Proses Hukum KDRT Venna Melinda Jalan Terus, Kejaksaan Terima SPDP Ferry Irawan
Berikut daftar para Firaun kondang dengan prestasi masing-masing:
Djoser, seorang Firaun Mesir Kuno dari dinasti ketiha, putra Raja Khasekhemwy dan Ratu Nimaathap. Masa pemerintahannya sekitar 2696 - 2649 SM dan bertugas mengawasi pembangunan piramida yang populer di Saqqara.
Khufu, Firaun Mesir Kuno dinasti keempat dari Kerajaan Lama. Memerintah sekitar 2589 - 2566 SM. Dikenal bengis, meninggalkan Piramida Agung Giza yang menjadi salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.
Hatshepsut, istri dari Firaun Thutmose II. Saat suaminya mangkat, menjadi pewaris tahta dan mengambil peran Firaun. Di masa kepemimpinannya, dibangun kembali rute perdagangan penting, beliau juga menjadi pengawas perdamaian dalam periode cukup panjang.
Thutmose III, putra dari Firaun Hatshepsut. Beliau mengambil alih kekuasaan saat ibunya mangkat pada 1458 SM. Mulai memimpin pada 1425 SM dan menerima reputasi sebagai seorang jenius militer, selalu memenangkan pertempuran dan eksploitasi militer.
Akhenaten, Firaun yang menyembah Dewa Matahari. Keyakinan ini membuatnya memindahkan ibukota mesir dari Thebes ke Amarna dan menamainya Horizon of Aten. Istrinya, Ratu Nefertiti berperan penting dalam revolusi agama itu serta terkenal dengan karya patung batu kapur yang bisa ditemukan di Museum Neues. Sang ratu juga menjadi lambang kecantikan kaum bangsawan di masa Mesir Kuno.
Ramses II, memerintah pada 1279 - 1213 SM dan disebut sebagai yang terbesar dari dinasti ke-19. Ia memiliki 96 orang anak. Dikenal baik dalam sejarah Mesir karena mampu membangun kekuatan militer serta menciptakan peninggalan arsitektur.
Cleopatra VII, pemimpin aktif terakhir kerajaan Ptolemaic Mesir. Ia berkuasa sekitar 51 - 30 SM setelah menjatuhkan suaminya. Ia juga sebagai politikus cerdik yang membawa kedamaian. Namun, kekuasaannya berakhir di tangan Romawi dan membuatnya bunuh diri dengan meminum racun. Kisahnya banyak diabadikan dalam film dan teater, bertajuk "Anthony and Cleopatra".