Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akhirnya resmi bergabung dengan Partai Golkar. Deklarasi ini ditengarai sebagai bekal keduanya untuk Pemilu 2024, termasuk Pilpres 2024.
Pria yang biasa disapa dengan Kang Emil itu menyanggupi tugas dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk meraup banyak suara di di Pemilu 2024 terutama dari wilayah Jawa Barat.
Kang Emil dijadikan sebagai co-chair Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu). Langsung dapat tugas besar, Ridwan Kamil yakin bisa meraup suara apalagi dengan jumlah followers sosial medianya yang mencapai puluhan juta.
"Followers saya 30 juta. Itu saja sudah jadi modal," kata Ridwan Kamil kepada wartawan.
Baca Juga:Agnez Mo Undang Dua Siwi yang Viral Dance di Sekolah, Warganet: Ini yang Harus Diundang ke TV
Menanggapi pernyataan Ridwan Kamil, pengamat politik Totok Sugiarto menyebutkan bahwa tak semua followers adalah orang yang bersimpati pada Emil.
"Kang Emil Harus tau tidak semua Pollowers itu bersimpati kepada kang Emil," tulis Totok di akun Twitternya.
"Bisa saja dia memfollow hanya ingin mengikuti tapi bukan karena simpati contohnya saya," tambahnya.
Cuitan Totok sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
"Followers 30 juta seperti menghitung bata bangunan gampang toh," komentar warganet.
Baca Juga:Imigrasi Karimun Perketat Pengawasan WNA: Langsung Deportasi Kalau Overstay
"Lha banyak contoh, punya puluhan ribu follower tapi setiap ngetuit malah dibully followernya," imbuh warganet lain.
"Dalam sekejap follower akang bisa unfollow. Jangan terlalu jumawa kang," tambah lainnya.
"Unfollow ah, ntar dikira dukung kuning, emang kacau nih si Emil pernyataannya," tulis warganet di kolom komentar.
"Saya juga follower tapi belum tentu memilih kang Emil, pede amat," timpal lainnya.