Metro, Suara.com- Kementerian BUMN berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemndikbudristek) meluncurkan program Kerja Sama Riset dan Inovasi (KeRis) BUMN, di Jakarta (5/10).
Deputi Bidang SDM Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, menyampaikan bahwa Program KeRis ini sejalan dengan apa yang diinginkan Bapak Menteri BUMN Pak Erick Thohir.
“Beliau ingin sekali menjadikan BUMN bisa berkolaborasi menjadikan universitas ini sebagai mitra untuk pengembangan atau inovasi karena tugas dari BUMN bisa kembali ke core bisnisnya masing-masing,” jelas Tedi.
Menurutnya, ada banyak sekali peluang-peluang kolaborasi. BUMN memerlukan masukan dari pihak dari Universitas tentang misalnya bagaimana financial modeling, hingga feasiblity studi-nya.
Baca Juga:Lewat Pesan Video Sekjen PBB Apresiasi Pembahasan Pemulihan Berkelanjutan di P20
“Tadi saya berbicara ke Prof Nizam mengenai rencana kolaborasi antara PTPN dengan INKA untuk pengembangan cable car, karena ini akan lebih mengefisiensikan dari proses logistik di dalam perkebunan sawitnya. Langsung tadi saya diskusi dengan Pak Dirut PTPN dan Pak Dirut INKA, dan mereka siap akan melakukan hal itu. Dan ini akan bekerja sama dengan Universitas lokal, akan bekerja sama dengan universitas-universitas lain yang ingin juga mengembangkan beberapa kompetensi beberapa keilmuan ini,” jelas Tedi.
Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Dirjen Dikti Ristek) Kemendikbud Ristek,Nizam menyampaikan contoh implementasi yang diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman antara PTPN dengan PT INKA dan ITERA (Institut Teknologi Sumatera).
“Saya sampaikan kenapa tidak digunakan saja lokomotifnya dengan bahan bakarnya minyak sawit yang sudah di kembangkan oleh teman-teman ITERA tidak ada kendaraan bahan bakar sawit,” ujar Nizam.
Lewat kolaborasi, inovasi-inovasi yang ada di kampus bisa secara bergiliran ditetaskan, dimanfaatkan dan bersinergi dengan apa yang menjadi kebutuhan di BUMN. Pihak universitas dapat mendukung BUMN untuk berinovasi dan siap bersinergi untuk itu.
“Kalau tidak menggunakan bahan bakar minyak sawit, bisa menggunakan limbah sawitnya. Kemarin teman-teman di Jambi sudah mengembangkan briket dari limbah sawit yang dengan pengolahan tertentu nilai kalornya sudah hampir 2 kali lipat dari batu bara. Jadi saya menyambut sangat baik dan mengapresiasi lahirnya Keris ini, semoga Keris akan menjadi satu kekuatan baru bagi kemajuan ekonomi bangsa kedepan,” tutup Nizam