Lulusan UT Dituntut Adaptif dan Inovatif di Era Digital dan Bonus Demografi

Saat ini Indonesia masih tertinggal dalam hal daya saing digital. Data World Digital Competitiveness Ranking memperlihatkan, daya saing digital Indonesia tahun 2020 beradadi peringkat 56 dari 63 negara

Oki Hajiansyah Wahab
Senin, 22 Agustus 2022 | 21:37 WIB
Lulusan UT Dituntut Adaptif dan Inovatif di Era Digital dan Bonus Demografi
Lulusan UT Dituntut Adaptif dan Inovatif di Era Digital dan Bonus Demografi (Kemnaker)

Metro, Suara.com- Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah melihat tantangan di era digital dan bonus  demografi yang begitu ketat sekarang ini, menuntut para lulusan  Universitas Terbuka (UT) untuk bisa terus adaptif dan inovatif  dengan segala perubahan yang ada.

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan pada Seminar Wisuda Periode II Tahun Akademik 2021-2022 Universitas Terbuka, di Tangerang Selatan, Banten, Senin (22/8/2022).

Ida menjelaskan bahwa  proses pembelajaran dapat dilakukan sepanjang hayat.  Siapa pun, usia berapa pun, tetap memiliki kesempatan memperoleh  pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kompetensinya. 

"Saya bangga karena  UT merupakan  institusi  pendidikan tinggi yang memberikan peluang besar kepada semua orang untuk mengakses 
pendidikan tinggi berkualitas dengan  teknologi yang up-to-date," kata Ida Fauziyah. 

Baca Juga:Australia Serahkan Ratusan Artefak Bersejarah kepada Indonesia

Ida juga mengemukakan, saat ini Indonesia masih  tertinggal dalam hal daya saing digital. Data World  Digital Competitiveness Ranking memperlihatkan, daya  saing digital Indonesia tahun 2020 berada 
di peringkat 56 dari 63 negara. Ini tercermin  dari survei yang menunjukkan banyak  perusahaan sulit mencari  karyawan dengan kemampuan digital memadai.

"Digitalisasi tidak hanya menggeser kebutuhan keterampilan dan jenis 
pekerjaan yang meningkatkan risiko missmatch di pasar kerja, namun turut mengubah hubungan dan waktu bekerja menjadi lebih fleksibel," ucapnya.

Ditambahkanya selaras dengan besarnya pertumbuhan generasi milenial dan Z yang merupakan generasi sangat melek tekonologi. Pola hubungan kerja fleksibel juga didukung perilaku gen Z yang kurang memiliki komitmen jangka panjang  antara pekerjaan dan hiburan sehingga mendorong mereka menjadi pekerja digital nomaden.

Kemnaker menurut Ida juga telah membangun pusat pasar kerja dan ekosistem ketenagakerjaan digital Siapkerja yang mengintegrasikan pelatihan, sertifikasi dan penempatan, penyediaan informasi pasar kerja serta layanan kepada pemberi kerja dan  pencari kerja.

"Melalui aplikasi Siapkerja kami memberikan informasi mengenai dunia 
pekerjaan agar generasi muda yang mengaksesnya  memiliki persiapan dalam memasuki dunia kerja," ujar Menaker.

Baca Juga:Presiden Jokowi Luncurkan Lumbung Pangan Berbasis Mangga dan Taksi Alsintan di Gresik

Ida juga berpesan kepada para wisudawan dan wisudawati UT untuk tetap rendah hati, tidak cepat berpuas diri serta terus belajar dengan memanfaatkan segala media untuk meningkatkan kompetensinya agar 
tidak tertinggal di era digital.

"Manfaatkan semua kesempatan dan program yang disediakan pemerintah termasuk oleh Kemnaker. Saya optimis semua lulusan UT akan menjadi motor pembangunan bagi Indonesia di era Bonus 
Demografi dan Revolusi Digital," pungkasnya.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Entertainment

Terkini

Tampilkan lebih banyak